3 Hacking level dewasa yang di akui dan ditakuti dunia


 

3 Hacking level dewasa yang di akui dan ditakuti dunia

1.Jim Geovedi meretas satelit


Bisakah seseorang meretas satelit? Bisa. Hal ini pernah dilakukan oleh Jim Geoved pakar teknologi informasi asal Indonesia. Ia melakukannya atas permintaan kliennya yang berasal dari Indonesia dan Cina.

Dalam wawancara dengan Deutsche Welle, Jim mengaku berhasil menggeser satelit Cina dan mengubah rotasi satelit Indonesia. Hal ini langsung membuat kliennya panik.
Pasalnya tidak mudah mengembalikan sebuah satelit ke posisi semula. Untung saja mereka memiliki bahan bakar cadangan yang cukup.
Kehebatan Jim yang sebenarnya terletak pada kemampuan IT otodidak yang dimilikinya. Awalnya ia diperkenalkan kepada komputer dan internet oleh seorang pendeta, kemudian Jim mendalaminya sendiri dari para peretas di internet.

2.Serangan ke situs KPAI


KPAI Hacked | Featured
Peretasan ke situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih terasa segar di ingatan banyak orang, terutama para gamer. Pasalnya serangan ini dilatarbelakangi dukungan KPAI terhadap pemblokiran lima belas game.
Menurut KPAI, berbagai game tersebut mengandung konten kekerasan dan seksualitas yang tidak layak dikonsumsi anak di bawah umur. Oleh karena itu pemerintah perlu memblokirnya.
Tentu saja hal ini langsung menghadapi penolakan dari banyak orang. Bahkan di media sosial, sejumlah pihak menggalang gerakan I Play Games untuk memprotes wacana pemblokiran ini. Puncaknya situs KPAI diretas oleh hacker yang bernama Skeptix.
Sang hacker bahkan meninggalkan pesan sinis kepada KPAI. Pesan tersebut berbunyi “Zuhahaha…You’re drunk? Fix ur sec first b4 talking about game“. Atas serangan ini, pihak KPAI langsung membuat laporan kepada pihak yang berwajib namun kabar pengusutan peretasan ini tidak lagi terdengar.
 3. Teknologi AI Robot-Doctors Membantu Melawan Corona


Serentak para hacker Indonesia yang tergabung dalam Anonymous Indonesia melakukan serangan. Targetnya ratusan situs bisnis dan pemerintah di Australia. Tindakan ini mengundang kemarahan hacker Australia, karena target sasarannya yang acak.

Sebagai balasannya, Anonymous Australia meretas situs pemerintah dan korporasi. Mulai dari situs KPK, Polri, hingga situs Garuda Indonesia dan portal berita Detik.
Aksi para hacker Indonesia ini mengundang banyak komentar dari praktisi IT, salah satunya Jim Geovedi. Menurut Jim apa yang dilakukan oleh Anonymous Indonesia bukanlah perangcyber. Pasalnya perang cyber harus dideklarasikan oleh pemimpin negara dan memiliki target serta tujuan yang jelas. Di sisi lain, ia juga meminta berbagai pihak tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 TAHAPAN HACKING

MENCARI TARGET WEBSITE

Model subnet Classless,CIDR,VLSM